Last modified: 2022-12-08
Abstract
Tujuan penelitian: 1) untuk mendeskripsikan Bagaimana gambaran Kemampuan Berpikir Kritis Fisika peserta didik yang diajarkan dengan model Discovery Learning pada kelas XI SMAN 13 Pangkep. 2) Untuk mendeskripsikan Bagaimana gambaran Kemampuan Berpikir Kritis Fisika peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung pada kelas XI SMAN 13 Pangkep. 3) Untuk mendeskripsikan bagaimana perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Peserta didik yang diajar dengan model Discovery Learning dan model pembelajaran langsung pada kelas XI SMAN 13 Pangkep. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperimen Desaign. Penelitian ini menggunakan dua kelas, kelas pembanding dan kelas eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan teknik Matching Sampling dan penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design dengan pemilihan sample secara non acak. Populasi adalah semua peserta didik XI SMAN 13 Pangkep yang terdaftar pada tahun ajaran 2021/2022 dengan 20 pasang sampel. Intrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis fisika. Hasil analisis deskriptif dan analisis inferensial melalui uji hipotesis diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis fisika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan model pembelajaran Konvensioanal dibuktikan dengan diterimanya H1 dan ditolaknya H0. Implikasi 1) hasil peneitian menunjukkan bahwa pelaksanaan model Discovery Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis fisika peserta didik sehingga dapat diterapkan untuk kegiatan mengajar selanjutnya. 2) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan, rujukan serta tantangan khususnya yang ingin melakukan penelitian serupa agar peserta didik lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran.
Keywords
References
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bruno, Latour, ‘Pendidikan Karakter 5S’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2019), 1689–99.
[2] Mansyur, Abd Rahim, ‘Dampak Covid-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran Di Indonesia’, Education and Learning Journal, 1.2 (2020), 113–23.
[3] Nurhudayah, M., A. Lesmono, and S. Subiki, ‘Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dalam Pembelajaran Fisika Sma Di Jember (Studi Pada Keterampilan Proses Sains Dan Keterampilan Berpikir Kritis)’, Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Jember, 5.1 (2016), 82–88.
[4] Pratama, Nurris Septa, and Edi Istiyono, ‘Studi Pelaksanaan Pembelajaran Fisika Berbasis Higher Order Thinking (Hots) Pada Kelas X Di Sma Negeri Kota Yogyakarta’, PROSIDING : Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika, 6.2 (2015), 104–12.
[5] Nugrahaeni, Amalia. dkk, ‘Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Kimia’, Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 1.2 (2017), 1–5.
[6] Haeruman, Leny Dhianti, Wardani Rahayu, and Lukita Ambarwati, ‘Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Dan Self-Confidence Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematis Siswa Sma Di Bogor Timur’, Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika, 10.2 (2017), 157–68.
[7] Burais, Listika, M Ikhsan, and M Duskri, ‘Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Discovery Learning’, Jurnal Didaktik Matematika, 3.1 (2016), 77–86.
[8] Novita, Fidya, Sri Irawati, and Dewi Jumiarni, ‘Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik’, Diklabio: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Biologi, 2.2 (2019), 86–93.